Pemalang – Pria asal Pemalang yang berhasil menyelamatkan sebanyak 78 titik sumber mata air di wilayah selatan Pemalang dan langganan meraih berbagai penghargaan bidang lingkungan hidup ini bernama Isa Ansori.
Seperti yang disampaikan Kabid Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas pada DLH Pemalang Dian Ika Siswanti bahwa tokoh asal Desa Belik Kecamatan Belik ini memang luar biasa, sudah 10 tahun lebih terlibat aktif sebagai pegiat penyelamatan lingkungan terutama penyelamat mata air.
“Sampai sejauh ini beliau sudah penyelamatan 78 mata air yang tersebar di Belik, Watukumpul dan sekitarnya,” ungkap Ika, Senin (4/7/2022).
Ia menambahkan konservasi yang dilakukan bermula dari penanaman nanas yang sangat bisa hidup di lahan lahan kritis yang hingga saat dapat memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat di sekitarnya.
Tidak hanya itu, di usianya yang tidak muda lagi, pria 58 tahun yang sudah kenyang dengan berbagai penghargaan tersebut, mempunyai semangat yang luar biasa dan tanpa pamrih masih melakukan konservasi – konservasi di lingkungan mata air dan mengedukasi membuat pompa kepada masyarakat agar mata air yang berada di bawah pemukiman penduduk bisa naik ke pemukiman dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Ketika ditanya terkait keterlibatan DLH dalam kegiatan tersebut, Ika menjelaskan, bahwa dalam berbagai kegiatan penyelamatan lingkungan yang dilakukan oleh pegiat lingkungan pihaknya selalu terlibat aktif bersama dengan mereka.
Ika menerangkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup sebagai tangan panjang dari Pemerintah Kabupaten Pemalang terlibat secara aktif tidak hanya sebagai pendorong dan fasilitator atau hanya memerintah tetapi Dinas Lingkungan Hidup terlibat langsung di dalamnya.
“Jadi seandainya esok ada kegiatan penanaman di sumber mata air maka kita juga ada di sana, kita terlibat penanaman bibit juga kita siapkan lalu kalau ada kegiatan yang memang harus kita fasilitasi dan kebutuhan – kebutuhan yang kita siapkan maka kita terlibat aktif dengan teman – teman pegiat yang ada di sana, ” bebernya.
Untuk itu kedepan pihaknya sangat mengharapkan lahirnya generasi penerus dan kader – kader muda pegiat lingkungan seperti Isa Ansori karena untuk mengawal dan menyelamatkan bumi alam semesta terutama bumi di Kabupaten Pemalang.
“Kami sangat berharap, semoga tidak hanya pak Isa yang ada seperti sekarang tetapi harus ada pak Isa pak Isa muda yang ada d masyarakat karena pak Isa pasti umurnya sudah tua tetapi alam kita harus kita kawal kita selamatkan sehingga kader kader muda harus tumbuh di Kabupaten Pemalang untuk menyelamatkan bumi terutama bumi di Kabupaten Pemalang,” pungkasnya Ika di kantornya.
Ditemui disela – sela kesibukannya saat menanam tanaman mbulu di Hutan wilayah Desa Mendelem Kecamatan Belik, pada kamis kemarin, Isa Ansori mengungkapkan, upaya penyelamatan sumber mata air yang selama ini sudah dilakukannya karena di wilayah punggung rata-rata lebih banyak kekurangan air, alasan yang kedua adalah tentang rehabilitasi hutan yang menurutnya hutan diwilayah itu rata-rata mengalami kerusakan pada sekitar tahun 1998.
” Karena alam ini bukan warisan tapi titipan untuk generasi kita kedepan. Jadi kita yang berada sekarang ini diberi titipan amanah nanti diberikan lagi ke generasi kita kedepan mestinya lebih baik minimal sama “. tutur Isa.
Diceritakannya, mulai melakukan konservasi hutan pada tahun 1982. Saat itu kegiatannya masih sebatas
adventure, camping dsb kemudian di tahun 90 Ia mendirikan organisasi cinta alam shabawana, kemudian antara tahun tahun 2006-2007 mendirikan lembaga masyarakat desa hutan di Belik yang kegiatannya berhubungan dengan alam baik itu kelompok tani hutan maupun kelompok tani seperti kelompok pangan.
Kalau kemitraan dengan pemerintah daerah Isa mengatakan, meski belum maksimal tapi sudah ada gayung bersambut seperti bantuan berupa bibit dari Dinas untuk Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang dan di CDK 5.
Refrensi :
https://pemalangkab.go.id/2022/07/dlh-inginkan-ada-penerus-isa-ansori-sang-penyelamat-178-sumber-mata-air-di-pemalang
